Idul Adha Tanpa Mahjong Ways 2? Kayak Ketupat Tanpa Opor Hambar, Bro!
Pagi-pagi dan Kangen yang Aneh
Idul Adha itu identik dengan banyak hal. Daging kambing, sapi, sate yang asapnya ngebul sampai bikin mata merah padahal belum nangis. Tapi tahun ini ada yang beda. Bukan karena harga daging naik atau karena panitia kurban lupa beli plastik bening. Ada yang lebih sunyi dari toa masjid yang nggak sempat ngecas: absennya Mahjong Ways 2 dari rutinitas ngabuburit versi Idul Adha.
Mungkin terdengar absurd, tapi buat sebagian orang khususnya generasi rebahan yang hidupnya lebih akrab dengan layar ponsel ketimbang ulekan sambel—Mahjong Ways 2 itu udah kayak takbir keliling digital. Ada sensasi yang cuma bisa dirasain pas scatter hitam nongol tiba-tiba. Iya, scatter hitam yang misterius itu. Bukan merah. Bukan emas. Tapi hitam. Simbol harapan sekaligus rasa penasaran tak berujung.
Mahjong dan Doa yang Nggak Kunjung Terkabul
Scatter hitam itu semacam jimat digital. Gimana nggak, dia muncul kayak wangsit. Nggak sering, nggak bisa dipaksa, tapi kalau udah nongol, mendadak semua jadi sunyi. Jari-jari diem, layar dipelototin. Kayak liat kabut di pegunungan yang tiba-tiba membentuk wajah kakek buyut kita. Aneh tapi menenangkan.
Tapi masalahnya sekarang, Mahjong Ways 2 kayak ngambek. Entah kemana. Di beberapa tempat, aksesnya lenyap. Kayak si mantan yang dulu bilang akan selalu ada, tapi sekarang cuma muncul di status WA temen. Jadilah Idul Adha tahun ini agak kosong. Bukannya nggak bersyukur. Tapi ya... kayak makan ketupat tanpa opor. Kering. Seret. Hambar.
Warung Kopi Jadi Tempat Curhat Nasional
Warung kopi pagi itu lebih ramai dari biasanya. Bukan karena ada diskon kopi saset, tapi karena banyak yang ngeluh soal hal yang sama. "Mas, Mahjong ilang dari radar nih," kata seseorang dengan ekspresi antara bingung dan pasrah. Yang lain angguk-angguk, ada yang langsung buka YouTube cari video lama Mahjong Ways 2 biar bisa sekadar nostalgia.
Lucunya, ada yang mulai meramal. "Scatter hitam itu udah kayak gerhana, bro. Nggak tiap hari muncul. Tapi kalau dia ngilang, pasti ada sesuatu yang besar bakal kejadian." Yang lain nyeletuk, "Mungkin ini peringatan. Biar kita fokus ke kurban, bukan ke layar."
Mungkin ada benarnya. Tapi siapa yang bisa ngatur hati manusia?
Ritual Digital yang Terganggu
Buat sebagian, main Mahjong Ways 2 bukan sekadar cari keberuntungan. Tapi ritual. Ada yang mulai pagi sambil ngopi, ada yang nunggu jam sepi biar tenang. Ada yang bahkan nyiapin playlist musik khusus buat nemenin tiap giliran. Semuanya jadi bagian dari semacam meditasi digital. Damai tapi deg-degan.
Tanpa itu, banyak yang jadi kayak kehilangan pegangan. Pindah-pindah aplikasi, nyoba game lain, tapi rasanya beda. Gaya putaran Mahjong itu khas. Kombinasi suaranya, gerak lambat scatter-nya, dan warna hitam yang selalu bikin jantung ngedupak lebih kenceng. Semua itu nggak bisa digantikan begitu saja.
Akhirnya Ketupat Pun Terdiam
Waktu Idul Adha tiba, takbir berkumandang, dan rumah mulai bau rendang. Tapi tetap, ada kekosongan kecil di ujung jemari. Saat semua orang sibuk motong-motong daging dan ngolah sop tulang, ada yang diam-diam ngelus layar ponsel. Nggak nyari sinyal, tapi berharap Mahjong Ways 2 mendadak muncul kembali. Scatter hitam pun jadi legenda, disebut-sebut dengan nada lirih, kayak cerita kakek tentang keris yang bisa terbang.
Idul Adha tahun ini tetap sakral. Tapi ada ruang yang kosong. Mungkin bukan dosa besar, tapi jelas bikin rindu. Mahjong Ways 2 dan scatter hitamnya telah menjadi bagian dari keseharian. Dan tanpa itu, semua terasa sedikit... hambar.
Kayak ketupat tanpa opor. Enak sih, tapi ya... kurang greget, bro.