Ternyata Dewa Scatter Lebih Dermawan Dari pada Petinggi Konoha: Studi Kasus Dari Mahjong Ways 2 Dan Realita Besar Yang Terkuak
Tentang Doa dan Dadu yang Tak Pernah Reda
Di balik layar ponsel, ada jari-jari yang berdoa sambil menyentuh layar. Doanya sederhana: semoga scatter turun. Hitam, tiga biji. Kalau bisa empat. Kalau lebih, syukur. Tapi jangan zolim, cukup tiga juga lumayan. Itulah harapan yang berseliweran di banyak kepala yang terpaku di Mahjong Ways 2, gim bergaya oriental yang entah kenapa terasa dekat meski huruf-hurufnya asing dan kita bahkan tak tahu apa arti simbol hijau yang selalu muncul sebelum gempita itu datang.
Mahjong, kalau mau jujur, awalnya dikenal sebagai permainan para paman Tionghoa yang hobi berisik di sudut rumah. Tapi di layar ini, dia berubah rupa. Kini jadi bentuk hiburan yang absurd tapi candu. Munculnya scatter—terutama yang warna hitam, yang katanya langka dan penuh berkah—jadi semacam pertanda dari semesta. Mungkin ini berlebihan, tapi begitulah rasanya. Serius.
Si Hitam Itu Tak Pernah Sederhana
Ada yang bilang scatter hitam itu hanya variasi visual. Bohong. Yang pernah merasakan sendiri bagaimana jantung meloncat saat simbol itu mendarat di reel tengah, pasti tahu rasanya. Deg-degan tak karuan. Ada sensasi dilihat langsung oleh Tuhan. Apalagi kalau dua scatter sudah nongkrong duluan, dan tinggal menunggu satu lagi. Momen itu, di mana layar jadi senyap, waktu seperti menahan napas.
Yang lebih ajaib, kadang scatter itu turun bukan karena kita pantas. Tapi karena entah apa. Seperti hidup. Ada orang baik, kerja keras, hasilnya nol. Ada yang sembarang klik, lalu tiba-tiba dikucuri keberuntungan. Serasa hidup versi karikatur, diperas ke dalam 5 kolom dan beberapa simbol dari negeri Tiongkok yang tak kita pahami, tapi kita percayai.
Realita di Balik Layar
Tapi mari tarik napas sebentar. Mahjong Ways 2, dengan segala gemerlap visual dan simbol keberuntungan itu, bukan cuma soal mencari hiburan. Ia menyentuh urat kehidupan di Indonesia. Negara dengan banyak keinginan tapi sedikit cara yang pasti. Ketika kerja keras tidak cukup, orang mencari jalan tikus. Atau jalan keberuntungan. Mahjong Ways 2 adalah salah satunya.
Kalau diam-diam warung kopi pinggir jalan bisa bergema teriakan "Waaah scatter!", itu bukan karena permainannya canggih. Tapi karena ia menjanjikan sesuatu yang langka di republik ini: harapan instan. Dalam satu ketukan, satu putaran, semua bisa berubah. Walaupun, ya, seringkali tidak juga.
Antara Mitologi dan Matematika
Bagi sebagian orang, Mahjong Ways 2 sudah masuk level kepercayaan. Ada waktu-waktu yang dianggap lebih sakral, seperti subuh atau menjelang magrib. Ada teknik yang katanya ampuh: 10 turbo, lalu 20 manual, lalu 1 ketukan pelan penuh harap. Kalau scatter tak juga datang, mungkin harimu memang sedang tidak direstui.
Lucunya, ada juga yang mulai melihat gim ini seperti ritual. Dewa scatter dianggap benar-benar ada. Mereka percaya bahwa kalau kita tidak serakah, kadang justru dikasih lebih. Ajaran moral yang agak berantakan, tapi ya begitulah: mitologi bisa lahir dari mana saja, termasuk dari game yang simbolnya kebanyakan huruf Hanzi dan naga.
Indonesia dan Rasa Ingin Untung yang Terlalu Dalam
Kenapa orang Indonesia betah menatap layar berjam-jam menanti scatter? Karena kita terlalu terbiasa dengan ketidakpastian. Harga cabai bisa naik lebih cepat dari grafik pengganda. Gaji stagnan, tapi biaya hidup melompat-lompat seperti simbol liar. Jadi kalau ada sesuatu yang bisa memberi rasa kontrol—meskipun semu—ya kita peluk erat-erat.
Scatter hitam jadi semacam lambang bahwa keajaiban bisa datang, bahkan dari hal yang kita tidak pahami sepenuhnya. Ada kenikmatan aneh dalam menunggu sesuatu yang tidak pasti tapi terasa mungkin. Ini bukan soal game lagi. Ini soal cara kita bertahan hidup dengan menaruh sebagian harap pada hal yang absurd.
Toh, kadang absurditas memang satu-satunya yang masuk akal.